SEKOLAH DAMBAANKU :))
Bicara mengenai sekolah dambaan, setiap siswa mempunyai
opini masing-masing. Tapi, menurut saya sekolah dambaan itu adalah sekolah yang
dapat menjadi role model bagi sekolah lain. Role model? Bagaimana sebuah
sekolah bisa menjadi role model? Menjadi role model memang tidak gampang, tapi
kalau mau menjadi sekolah dambaan mau tidak mau harus punya effort yang luar
biasa. Banyak calon siswa baru heboh mencari informasi mengenai sekolah favorit
(sudah pasti sekolah dambaan) untuk melanjutkan pendidikannya. Mulai dari
akreditasnya yang A, yang ini yang itu dan masih banyak yang-yang lainnya.
Sekolah dambaan itu adalah sekolah yang fasilitas belajar
mengajarnya memuaskan, tenaga pengajarnya profesional, tidak pernah absen mencetak
prestasi setiap musim dan perlombaan, lingkungannya bersih, akhlak pelajarnya
santun dan baik. Haduh, ribet deh ya kalau membayangkannya.
FYI, SMAN 1 Dumai, sekolah menengah atas tempat saya
menuntut ilmu sekarang bisa dikatakan sekolah dambaan. SMAN 1 Dumai beralamat
di jalan Soekarno Hatta, Bukit Jin, Dumai, Riau. Sekolah ini berakreditas A dan
alhamdulillah tidak perlu diragukan lagi prestasinya dalam bidang akademik dan
non akademik. Letaknya yang jauh dari kota dan jalan yang dilalui menuju SMAN 1
Dumai sangat asri ditumbuhi dengan pohon-pohon yang rindang sehingga memberi
kesan relaxasi bagi siapa saja yang melewatinya.
Bicara mengenai guru sebagai tenaga pengajar, SMAN 1 Dumai
mempunyai tenaga pengajar yang TOP BGT! Alias profesional dan tidak perlu
diragukan lagi. Masing-masing guru punya cara mengajarnya sendiri. Ada guru
gaul yang selalu update tentang kehidupan remaja zaman sekarang, ada guru yang
terdepan dalam IT, dan masih banyak lagi. Guru juga melakukan pendekatan dengan
murid dengan caranya masing-masing. Ada yang dengan cara bicara masalah bola
dan bergabung dengan klub kesebelasan favorit muridnya, ada guru yang melakukan
pendekatan dengan fashion dan kegiatan sekolah.
Guru yang tidak membosankan juga dibutuhkan oleh sekolah
dambaan guna menciptakan suasana belajar yang efektif dan kondusif. Selain itu,
di SMAN 1 Dumai juga memiliki guru yang benar-benar bertanggung jawab dengan
kewajibannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membimbing olimpiade. Dedikasi
guru dalam hal ini patut diancungi jempol dan patut dicontoh. Guru pembimbing
rela meluangkan waktu istirahatnya dan tetap stay di sekolah walaupun jam
sekolah sudah berakhir demi membimbing murid yang akan ikut olimpiade. Mereka memberi
materi singkat dan contoh soal yang banyak sebagai latihan. Tidak main-main
dengan dedikasi yang luar biasa ini murid SMAN 1 dumai dapat menyabet berbagai
macam prestasi, pulang dengan medali, sertifikat, piala dan kebahagiaan. Guru yang
berkompeten sangat dibutuhkan.
Sedangkan dalam fasilitas dan lingkugan sekolah, sebuah
sekolah dapat dikatakan sekolah dambaan jika murid tidak lagi mengeluh mengenai
sekolahnya. Adanya lab dan peralatan yang lengkap demi menunjang pengajaran
memang sangat dibutuhkan. Lab IPA (kimia, fisika, biologi) , lab bahasa (bahasa
inggris, mandarin, bahasa Indonesia, Jepang), lab komputer, lapangan olahraga
(futsal, basket, volli, takraw), wifi gratis dan menyeluruh, kantin sehat, dan UKS
sudah menjadi kebutuhan siswa. Hal ini karena siswa tidak hanya belajar
mengenai teori tetapi juga praktik.
Lapangan parkir juga salah satu fasilitas yang manjadi
perhatian siswa. Sekolah yang berada jauh dari pusat kota mau tidak mau
dituntut memberikan lapangan parkir yang luas agar siswa dapat memarkir
kendaraan yang mereka bawa dengan aman.
Masalah lingkungan sudah tentu lingkungan sehat yang kita
idam-idamkan. Mulai dari bersih, indah, nyaman, aman, rindang. Kebersihan di
SMAN 1 Dumai dapat diancungi jempol. Siswa dan seluruh warga sekolah lainnya
saling bahu membahu dalam menjaga kebersihan. Dengan meletakkan tong sampah
yang berbeda (organik dan non organik) disetiap sudut sekolah dan di depan
kelas. Kalau tong sampah sudah menyebar, apakah kita masih mau membuang sampah
sembarangan? Tentu tidak. Kesadaran pada diri masing-masing juga selalu ditingkatkan.
Sekolah yang rindang ditumbuhi dengan berbagai jenis pohon
dan tumbuhan lainnya dapat membantu siswa dalam praktik biologi. FYI, warna
hijau yang dihasilkan oleh tumbuhan dapat memacu kecerdasan dan kreativitas
siswa. Dengan banyaknya tumbuhan hijau produksi oksigen juga melimpah sehingga
siswa lebih merasa tenang dan damai. Angin yang berhembus pun dapat membawa uap
air sehingga siswa dapat menghemat listrik dengan tidak menggunakan kipas angin
atau AC. Dengan tidak menggunakan AC maka kita tidak membuang CFC ke udara. Wah
indahnya kalau setiap sekolah menerapkan ini. Ini juga yang membuat SMAN 1
Dumai menang juara pertama ADIWIYATA MANDALA tingkat kota Dumai dan semoga
dapat menjadi contoh bagi sekolah lainnya.
Hubungan guru dan orang tua juga dibutuhkan demi kemajuan
peserta didik. Guru sebagai orang tua kedua bagi peserta didik diharapkan mampu
berkomunikasi dengan baik kepada orang tua dirumah mengenai perkembangan
peserta didik agar orang tua dapat terus mengontrol anak-anaknya meskipun
mereka bekerja.
Mata pelajaran pada sekolah menengah atas jauh lebih banyak
dan ribet. Untuk kelas sepuluh kita harus mengikuti 17 mata pelajaran dan
setelah penjurusan kita harus mengikuti 14 mata pelajaran lainnya. Ini membuat
siswa bosan dan enggan belajar karena merasa tertekan. Tidak sedikit siswa yang
merasa bosan dengan suatu pelajaran berbohong pada guru yang sedang mengajar
dengan dalih ingin ke toilet dan tidak kembali lagi sampai pelajaran tersebut
selesai. Setelah ditelusuri hal ini karena siswa tidak punya passion atau minat
pada pelajaran tersebut. Saya harap dengan adanya kurikulum baru dapat
memotivasi siswa dalam belajar karena mereka akan mempelajari pelajaran yang
mereka minati bukan lagi belajar dengan “terpaksa”.
Jika siswa belajar dengan terpaksa ini bisa dikatakan
sesuatu yang sia-sia. Terpaksa dapat membuat kondisi psikologis siswa
terganggu. Siswa bisa menjadi stress. Bagi siswa yang takut pada guru yang
mengajar akan mengalami tekanan lebih berat lagi. Inilah sebabnya mata
pelajaran yang berlebihan membuat siswa tidak fokus dalam belajar.
Tugas dan pekerjaan rumah sangat diperlukan juga dalam
menunjang keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru
disekolah. Tugas rumah membuat siswa mengulang kembali pelajaran dan mengasah
daya pikir dan kretivitas siswa. Semakin kreatif seorang guru dalam mengajar
dan memberi tugas akan semakin kreatif pula siswa dalam mengerjakannya. Apalagi
setiap tugas diikuti dengan award demi menunjang nilai. Wah, siapa yang tidak
mau dikasi award?
Hubungan baik antar siswa sangat berpengaruh. Jika satu
siswa dengan siswa lain dapat berhubungan baik hal ini akan menciptakan
lingkungan sosial yang baik, tentu saja. Hubungan baik akan berdampak positif
bagi lingkungan sekitarnya. Pengaruh siswa lain dapat menjadi motivasi bagi
siswa yang lainnya. Tidak adanya perberbedaan kasta dalam siswa dan geng akan
membuat siswa merasa mereka sama dan kekeluargaan lebih mudah terjalin dengan
indah.
Bicara mengenai bentuk ujian kelulusan, menurut saya sungguh
tidak adil karena kelulusan ditentukan dalam lima hari saja lalu bagaimana
dengan usaha siswa selama ini belajar tiga tahun lamanya kalau kelulusan hanya
ditentukan dalam waktu kurang dari seminggu. Melihat keunggulan sekolah di
Finlandia dan Amerika Serikat mereka tidak melakukan ujian nasional untuk
menentukan kelulusan. Menurut saya ujian kelulusan dapat dilaksanakan oleh
sekolah masing-masing dengan caranya sendiri karena sekolahlah yang tau
kemampuan siswanya. Tapi, kalau itu memang sudah menjadi aturan pemerintah
kembali lagilah kita sebagai sekolah yang baik dan siswa yang baik melaksanakan
peraturan dan mengoptimalkan siswa dalam belajar agar lulus ujian nasional.
Terakhir, harapan saya untuk pendidikan di Indonesia agar
pendidikan terlaksana secara merata bahkan sampai ke daerah terpencil
sekalipun. Pemenuhan fasilitas dan tenaga kerja profesional serta sistem
pendidikan yang baik dapat berpengaruh bagi masa depan negara. Jika pendidikan
kita semakin baik, SDM yang dihasilakan profesional, Indonesia juga akan lebih
maju dan kreatif. Lakukan perubahan demi generasi cerdas yang lebih berkompeten dan
lebih baik!
Sekian tulisan dari saya dan semoga bermanfaat :))
posted by :
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus