Rabu, 03 Juli 2013

Tak Apa

Ku lihat senyum manis tiada tara di muka bumi yang cetar membahana ini. Senyummu, siapa lagi. Sosok malaikat tanpa sayap yang jatuh dari pohon mangga Pak Sukirman. Hahaha iyaa, masa jatuh dari surga, ntar dikira Cjr lagi.

Berulang kali ku dengar semua kata cintamu yang selalu mengalun lembut ditelingaku. Masih dengan nada yang sama. Dengan sentuhan yang sama. Masih bisa ku lihat jelas senyum yang terukir indah itu di wajahmu yang simetris. Masih. Masih sampai saat ini meski tak lagi dapat kurasa hangat pelukmu.

Ingatkah kau akan semua janjimu ketika kita duduk di atas bukit sembari menikmati secangkir kopi yang "katamu" kau curi dari gelas kakek. Duh, lucu ya waktu mengingat kekonyolanmu saat itu.

Well balik lagi. "Ndut, ntar kalo aku udah jad pelaut kaya Popaye, terus kalo udah nyampe di Inggris aku bakalan beliin kam magic wand kayak harry potter. mau?"

"Ndat ndut. dasar Gembuk!" ku cubit lembut lenganmu yang menurtmu berotot itu. "Iyaa boleeh dehh... Beliin yang banyak biar bisa di juali disini" godaku.

"Duh, punya pacar otak dagang" kau malah menoyor kepalaku.

Hey, aku masih ingat itu yaa...

***

Juni, 2012

"Maaf tante baru bisa kasi tau kamu sekarang sayang.." itu kata mamamu. Tiba-tiba saja dia mengabariku tentang kepergianmu. DASAR GEMBUUUK!!!

Tak mengapa jika kau pergi sebentar saja. Pergi mengarungi samudra, bukan lagi telaga seperti yang biasa kita lakukan dulu. DASAR ANEH! kenapa masih kau paksa juga ke Inggris dikala cuaca sejelek itu? Kenapa? Apa karena tongkat sihir itu? Ya Tuhaaan GEMBUUK!!! kau tinggalkan aku untuk selamanya??? Jahat! Tega!!

Seharusnya kau bentang layar perahumu dan berlayarlah di samudra hatiku. Aku tak lagi punya telaga karena kita mengarungi hidup bersama. Telaga cinta tak lagi cukup untukmu. Pergilah berlayar di sana. tempatkan perahumu yang gagah itu. Maaf bukan perahu, apakah itu bahtera kita? Bahtera laksana rumah tangga yang akan kau bangun bersamaku? indah. kau tinggalkan dia disana.

Tak apa Mbuk, biar ku jaga bahtera itu. Untuk kehidupan kita di dimensi yang lain. Gembuk, berlayarlah di hatiku, ku tuggu kau di dimensi yang lain. I LOVE YOU MBUUK.


2. Tema kedua : "Akulah si Telaga" - Sapardi Djoko Damono :

Akulah si Telaga
 Sapardi Djoko Damono

Akulah si telaga:
berlayarlah di atasnya;
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma;
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
sesampai di seberang sana,
tinggalkan begitu saja perahumu
Biar aku yang menjaganya

Perahu Kertas
Kumpulan Sajak
1982

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yap, terimakasih telah berkunjung. Jangan lupa comment ya, make sure you give a sign, so I can visit you back xoxo